The Letter Bab 7-12
*
Mereka menaiki gerbong kereta kelas 1 dengan ruang pribadi. Sambil mengamati pemandangan di luar yang jauh dari bayangannya tentang dunia modern, Klein mengatur ulang pikirannya.
Apakah dia benar-benar sedang bermimpi atau dia bertransmigrasi? Akankah dia dapat kembali?
"Paman," panggil Amon yang duduk di seberangnya dengan riang.
Klein mendorong pemikiran itu ke belakang, lalu merespon anak laki-laki yang sekarang harus dia rawat, "Apakah kau membutuhkan sesuatu?"
Amon kecil menggeleng. "Paman terlihat tidak senang, apakah aku sangat merepotkan?"
'Nak, jangan terlalu peka!' cerca Klein yang menaikkan sudut mulutnya.
"Bukan begitu, aku hanya memikirkan sesuatu yang lain."
Dia teringat informasi tentang identitasnya, Gehrman Sparrow, petualang gila yang melakukan segala macam misi rahasia demi mendapatkan uang dan kehidupan yang mendebarkan. Sungguh sebutan gila itu meremehkan.
Klein bukan aktor, dia bingung bagaimana cara berakting sebagai Gehrman Sparrow jika dia bahkan tidak tega menyakiti hewan kecil? Dia mungkin juga dikutuk dengan identitas ini.
Gehrman Sparrow tinggal di lingkungan yang tenang, suka merawat banyak senjata, memiliki relasi di banyak tempat, dan mengetahui banyak rahasia. Kepribadiannya yang dicantumkan dalam informasi itu adalah seorang penjahat keji.
Klein menatap Amon kecil dengan rasa kasihan karena sepertinya Amon kecil tidak tahu dengan siapa dia berurusan. Yah, untungnya Klein lah yang mengambil alih dan dia akan merawatnya sebaik mungkin sambil mencari cara untuk kembali ke dunianya.
*
Perjalanan itu membutuhkan waktu 3 jam. Setelah membelikan Amon beberapa snack kecil seperti permen, Klein menutup matanya dan mengistirahatkan pikirannya, tanpa sadar tertidur.
...
"Katakan!" Suara ancaman yang dipenuhi niat membunuh itu bergema di ruang sempit di mana hanya ada seorang pria malang berlumuran darah yang meringkuk.
"S-saya tidak tahu, itu adalah perintah dari orang tak dikenal, tolong jangan bunuh saya!" Orang itu memohon sambil meraih sepatu bootnya.
Dia menendang seakan merasa jijik, kemudian berseru, "Siapa nama anak itu?"
Orang itu menjawab dengan ketakutan, "D-dia adalah keponakan Anda, tuan."
Dia mengangguk, memuji kejujuran orang malang itu, lalu memutar-mutar revolver di tangan kanannya sebelum menembak pria itu.
Bang!
...
Mata Klein terbuka dengan penuh keterkejutan, dia dapat mendengar suara detak jantungnya yang tidak karuan. Dia bermimpi atau itu adalah bagian dari memori asli Gehrman Sparrow?
Jika demikian, hipotesis kedua tentang dia bertransmigrasi itu lebih mungkin.
Keringat dingin menetes dari dahinya, dia tidak menyangka bahwa ada masalah tersembunyi di balik identitas Gehrman Sparrow sebagai Paman anak di depannya.
'Mungkin, Gehrman Sparrow ini telah merencanakan untuk mengadopsinya untuk tujuan yang tak diketahui. Apakah aku dipengaruhi olehnya?'
Klein merasakan ketidaknyamanan yang besar. Seakan dia sedang dituntun atau dikendalikan seperti boneka teater. Mungkin Amon adalah protagonis dari teater itu dan dia sendiri adalah penjahatnya. Hatinya berada di tenggorokan karena merasakan kesedihan mendalam yang tak dapat dia pahami asalnya.
*
Menurut alamat yang tertera seharusnya itu ada di sini, tempat tinggal Gehrman Sparrow, rumah dua lantai di pinggiran kota dan dekat dengan pantai.
Klein menyewa kereta kuda untuk menuju ke sana bersama Amon kecil, tetapi sebelum itu dia membeli beberapa kebutuhan hidup sehari-hari yang diperlukan untuknya.
Jangan tanya darimana uangnya berasal. Itu ada di sakunya dalam bentuk gumpalan pound emas, Gehrman Sparrow benar-benar kaya.
Melihat rumah dua lantai dengan nuansa suram dan menakutkan itu, Klein menekan ketakutannya dan mencoba mempertahankan wajah asli Gehrman Sparrow yang terkenal.
Dia tidak berbicara dengan Amon kecil sejak turun dari kereta, itu karena dia dibayangi rasa bersalah akan sesuatu yang direncanakan Gehrman Sparrow asli.
Klein merasa bahwa seharusnya dia tidak merawat Amon kecil, biarkan pria berambut merah itu saja yang merawatnya sehingga Amon kecil takkan terancam bahaya yang tak diketahui.
Pelakunya sendiri telah hilang dan sekarang Klein harus menggantikannya. Dia memutuskan untuk melakukan satu langkah dan tidak terburu-buru berusaha menangani ini.
*
"Jika kau tidak nyaman nanti, aku akan mengantarmu kembali ke kota, mungkin aku tidak bisa merawatmu dengan baik," ujar Klein sejujurnya.
"Aku tahu Paman melakukan hal yang berbahaya, tapi itu tidak masalah. Aku lebih suka hidup bersama Paman daripada tinggal di kota yang membosankan itu bersama Medici."
'Jadi, nama pria berambut merah itu Medici. Tunggu, kenapa anak ini memanggilnya seperti itu? Bukankah itu tidak sopan?'
"Baiklah," sahut Klein seraya menepuk rambutnya yang keriting.
Dia beberapa kali menatap monocle kristal di mata kanan Amon dengan penasaran, entah mengapa penampilannya itu membuat Klein semakin menyukainya.
...
Klein menyiapkan kamar tidur di sebelah kamarnya untuk Amon, tetapi anak itu dengan keras kepala meminta untuk tidur bersamanya, dia tidak berdaya untuk menolaknya.
Keputusannya untuk berbelanja lebih dulu benar-benar bijaksana karena tidak ada apapun yang bisa dimasak di lemari dapur jika dia tidak berbelanja.
Klein menyuruh Amon membersihkan diri sambil menunggu dia selesai memasak makan malam.
...
"Aku tidak tahu kalau Paman pandai memasak, ini enak."
Klein tersenyum kaku, berkata dengan dalih, "Skill memasak diperlukan untuk hidup."
Amon mengangguk memahami. "Bisakah Paman mengajariku?"
"Tentu."
Klein tidak menyadari bahwa cara Amon memandangnya berubah dari kekaguman menjadi kecurigaan.
*
Klein mengamati wajahnya sendiri di cermin setelah melepas kacamata berbingkai emas dan mengatur gaya rambutnya menjadi agak berantakan.
'Kenapa wajah pembunuh ini mirip denganku?' Dia meratap secara internal, dia sangat terkejut saat dia melepas kacamatanya dan kesan kejam itu lenyap, meninggalkan wajah halus dan ramahnya.
Dia sudah berada di kamar mandi selama setengah jam, meracau dalam hati tentang kebetulan mengerikan ini, sampai ketukan di pintu kamar mandi mengejutkannya.
"Paman." Panggilan akrab itu menyadarkannya untuk segera berhenti sibuk pada diri sendiri, dia punya anak kecil untuk dirawat.
Klein keluar dengan penampilannya yang kacau, tetapi dia tidak terlalu peduli karena dia merasa tidak perlu terus menjaga citranya di depan Amon. Lambat-laun, Amon pasti mengetahui bahwa dia berbeda dari kesan awalnya. Setidaknya, dia yakin bahwa Gehrman Sparrow asli tidak begitu dekat dengan keponakannya sampai-sampai kepribadiannya akan dikenali. Seharusnya Klein lebih waspada.
...
Amon kecil itu tertidur sambil mencari kehangatan dengan memeluknya, Klein merasakan emosi yang aneh. Di dunia aslinya, dia sibuk sampai mati dan kelelahan, bahkan dia tidak punya waktu untuk memperhatikan perasaannya sendiri, jadi jelas dia kesepian.
Orang tuanya cukup keras bahwa dia harus mandiri dan segera mencari pasangan, tetapi dia tidak bisa mendapatkannya. Entah itu karena dia tidak cukup baik dan tampan atau karena dia tidak berusaha keras.
Aneh sekali, rasa kesepian Klein sedikit teratasi karena anak kecil ini, itu terasa hangat dan nyaman. Dia berharap kalau dia akan cukup lama tinggal di sini sebelum kembali ke dunia aslinya.
*
Pada tengah malam, Amon membuka matanya tanpa rasa kantuk seakan dia belum tertidur. Dia menatap Klein untuk waktu yang lama dan bergumam rendah, "Kau bukan Pamanku."
Nadanya seperti dia kecewa, tetapi anehnya mengandung kelegaan. Amon kecil menggeliat dan melepaskan pelukan Klein, lalu turun dari tempat tidur menuju meja dengan kertas-kertas dan pena bulu, serta tinta hitam.
Entah apa yang dia pikirkan, dia mulai mengambil salah satu kertas dan menulis sesuatu di sana dengan pena bulu, tulisannya agak berantakan, tetapi masih terkesan artistik.
Dia menulis cukup lama, kemudian menaruh kertas itu ke amplop, itu adalah surat. Dia membuka laci terbawah meja, melihat kumpulan surat lainnya yang serupa lalu melemparkan surat baru di tangannya dengan ekspresi bosan.
"Sayang sekali," ucapnya dengan nada penyesalan.
*